Tentang seseorang. Ku tulis cerita ini dengan fakta yang mendampingi. Ini tentang persahabatan. Tentang persahabatan yang indah. Tentang persahabatan yang di uji oleh Yang Maha Kuasa.
Arza. Panggil saja dia Arza. Seorang gadis yang tinggal di Semarang. Seorang gadis yang sedang mencari jati diinya. Seorang gadis yang sedang menghilangkan luka karna sahabatnya (dulu). Dan seorang gadis yang sedang belajar tentang persahabatan pada ibunya. Dan ia memberitahuku. Bahwa ia ingin mempunyai sahabat seperti yang dulu. Namun aku hanya mampu berkata "Tidak bisa Za. Hidup ini berputar. Dunia ini luas. Kau akan menemukan sahabat baru. Sahabat yang lebih baik dari dia."
Hingga suatu hari, seseorang yang bernama novi datang kepada Arza. Novi memintanya menjadi sahabat Arza. Dengan senang hati Arza mengiyakan novi. Bahkan, Arza selalu bercerita tentang novi padaku. Ia berkata " Novi berbeda dari sahabatku yang dulu pernah menyakitiku ternyata. Novi itu suka nulis. Novi suka bintang. Namun sayang, aku belum pernah bertemu dengannya. Dia jauh di sana. Dia di Gorontalo. " Hari demi hari telah berlalu. Aku akui, Arza hampir setiap saat kontak Novi. Mungkin hal itu yang membuat mereka semakin dekat.
1, 2, 3 masalah telah membuat Arza jauh dari Novi. Arza sering menangis. Namun bukan karna Novi. Arza hanya berkata padaku. "ini karna aku. Ini salahku". Entahlah, ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Tanpa sadar, Novi juga tersakiti oleh Arza. Sayang, Arza tak sadar bahwa ia melukai sahabatnya sendiri.
Dan sekarang. Saat ini, persahabatan mreka sedang diuji. Ibu Arza. Beliau sempat marah dengan anaknya. Intinya, Arza terlalu sering mengkontak Novi. Ibunya hanya minta untuk mengurangi itu. Kini Arza telah melakukan kemauan ibunya. Namun sayang, arza harus terbungkam dalam dia ibunya. Arza tak mampu merasakan kehadiran ibunya di dekatnya. Ibunya kini dingin. Begitu dingin hingga Arza tak mampu merasakan.
Ah..untungnya, itu hanya berjalan beberapa hari. Tepat hari ini, 17-Sept-2011. Arza terduduk di samping ibunya. Ia mulai membuka mulut. susah sekali untuk mengatakan "Buk..". Susah sekali. Ia mulai bertanya pada ibunya. Awalnya, ibunya menanggapi dengan dingin. namun lama-lama ibunya mulai menjelaskan alasannya. ibunya mulai bercerita tentang persahabatan beliau. ia juga menjelaskan tentang persahabatan yang susah sekali untuk di jaga. Ia juga mengatakan "Dunia ini luas nak. Carilah teman sebanyak-banyaknya. Kau akan mengenal berbagai macam karakter. Ibu membolehkan kamu berteman dengan siapa saja. Pertemanan itu penting. Namun ada batasnya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ayo-ayo jangan lupa kasih saran yaaa ;-)